Syaratsyarat Instalasi Listrik Handal (Kehandalan) Instalasi Listrik. Sebuah instalasi listrik harus dapat bekerja secara handal dalam penggunaannya. Mudah Mencapainya (Ketercapaian) Instalasi Listrik. Sewaktu mengoperasikan peralatan listrik, kita harus mudah Tersedia (Ketersediaan) Instalasi
1. Siapkan alat dan bahan. 2. Pasang semua komponen pada papan termasuk pipa. 3. Masukkan kabel sesuai dengan diagram garis tunggal 4. Hubungkan kabel pada komponen 5. Periksa pengawatan apakah sudah benar atau belum dengan menggunakan multi tester. VII. PERTANYAAN 1. Sebutkan nama-nama komponen yang digunakan beserta fungsinya! 2. Jelaskan cara kerja dari rangkaian tersebut! a. Jelaskan tujuan persyaratan umum instalasi listrik b. Jelaskan syarat-syarat instalasi listrik c. Menyebutkan komponen instalasi listrik jawaban Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini adalah untuk terselenggaranya dengan baik instalasi ini lebih diutamakan pada keselamatan manusia terhadap bahaya sentuhan serta kejutan arus, keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya dan keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran akibat listrik. samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan peraturan mengenai kelistrikan yang berlaku, harus diperhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan instalasi listrik, antara lain a. Syarat ekonomisInstalasi listik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga keseluruhan dari instalasi itu mulai dari perencanaan, pemasangan dan pemeliharaannya semurah mungkin, kerugian daya listrik harus sekecil mungkin. b. Syarat keamanan Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul kecelakaan sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda benda disekitarnya dari kerusakan akibat dari adanya gangguan sepertigangguan hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih dan sebagainya. c. Syarat keandalan kelangsungan kerjaKelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara baik. Jadi instalasi listrik harus direncana sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik adalah sangat kecil. d. Komponen Pokok Instalasi Listrik a Bahan penghantar listrik; b Bahan Isolasi Isolator Rol; Halaman55 Aircraft Electrical System Assembly 6. Pembelajaran Keenam c Pipa Instalasi; d Kotak Sambung; e Sakelar; f Fitting; g Perlengkapan Bantu. kerja Peserta Didik a. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, siswa dapat a. Siswa mengetahui fungsi setiap komponen yang dipergunakan. b. Siswa dapat menggunakan alat-alat praktek dengan baik dan benar. c. Siswa dapat membaca skema rangkaian, mengidentifikasikan dan membuatnya dalam suatu rangkaian b. Uraian materi  Wiring adalah suatu kelompok atau ikatan antara konduktor tertentu, secara umum termasuk komponen-komponen, seperti segel penekan diluar alat-alat konektor, dsb.  Wire kawat adalah sebuah penghantar masif single solid conductor atau Halaman56 Aircraft Electrical System Assembly Gambar jenis-jenis kabel pesawat udara  Kabel adalah 1. Penghantar listrik dua atau lebih yang masing masing tebungkus bahan isolasi yang terpisah, dan terbungkus dalam satu isolasi, multi conductor cable 2. Penghantar listrik dua atau lebih yang masing-masing terbungkus bahan isolasi yang terpisah antara satu dengan yang lainnya kemudian dipilin bersama. twisted pair 3. Penghantar listrik dun atau lebih yang terbungkus bahan isolasi kemudian dibungkus dengan anyaman logam shieldied cable . 4. Penghantar listrik yang terbungkus bahan isolasi kemudian dibungkus dengan anyaman logam radio frekuency cable . Contoh kabel seperti gambar berikut Halaman57 Aircraft Electrical System Assembly Gambar kabel anyaman logam  Cutting / Pemotongan Pemotongan panjang kabel dan jenis kabel yang telah ditetapkan dalam Engineering Drawing atau Operation Sheet>  Marking / Penandaan Adalah proses penandaan kabel sesuai reirment Drawing dan proses spesifikasi. Dilakukan setelah proses cutting dengan tujuan 1. Mengidentifikasi kabel 2. Mempermudah pemasangan dan pengenalan pada pesawat udara.  Stripping / Pengupasan Adalah proses penupasan isolasi kabel. Alat yang digunakan untuk mengupas kabel disebut wire stripper. Agar diperoleh hasil pengupasan yang baik, maka ikutilah langkahlangkah berikut 1. Menentukan dengan tepat panjang isolasi yang akan dikupas 2. Masukan kabel ke dalam slot pernotong yang sesuai dengan ukuran kabel yang akan dikupas. Gambar proses pengupasan kabel  Crimping Adalah proses pemasangan/penguncian terminal lug, pin, dan socket, serta splice pada kabel yang telah dikupas. Alat yang digunakan disebut crimping tool. Halaman58 Aircraft Electrical System Assembly Gambar alat dan bahan crimping  Soldering Adalah kemampuan suatu permukaan untuk mencairkan timah. Hal-hal yang perlu diperhatiakan dalam penyolderan adalah 1. Jarak antar ujung isolasi kabel dengan konduktor kabel yang disolder, ketentuannya + lmm 2. Kapabilitas solder dan timah 3. Banyak timah dan lama penyolderan. Hasil penyolderan yang baik adalah 1. Bersih, hasil penyolderan harus bersih dari sisa oksidasi. 2. Terang, hasil yang terang ini biasanya didapatkan karena suhu penyolderan yang sesuai. 3. Halus, maksudnya bahwa pada permukaan hasil penyolderan tidak ada keretakan.  Konektor Adalah suatu alat yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan wiring system pada saat penginstalasian atau perbaikan alat-alat elektronika ataupun alat kelistrikan dalam pesawat terbang. Secara garis besar, terdapat dua macam konektor 1. Konektor bulat circular connector 2. Konektor persegi rectangular connector Contoh gambar konektor sebagai berikut Halaman59 Aircraft Electrical System Assembly Gambar konektor  Looming Adalah proses penyusunan atau pengikatan kabel sehingga tersusun dalam beberapa group atau bundle. Group adalah suatu kelompok kawat atau kabel yang berjumlah dua atau lebih yang menuju pada suatu tempat yang sama dan diikat menjadi satu untuk menandai kelompoknya. Bundle adalah beberapa kelompok atau group yang jumlahnya dua atau lebih yang menuju suatu tempat' yang sama dan diikat bersamasama. Tujuan proses Looming 1. Untuk mempermudah pemasangan instalasi pada pesawat terbang. 2. Untuk mempermudah pemeriksaan dan pemeliharaan bundle kabel dalam pesawat udara. Dalam mengikat bundle atau group terdapat dua macam carapengikatan 1. Lacing Kabel diikat menjadi satu sepanjang group atau bundle dengan menggunakan tali yang panjang dan tidak terputus, dimana pada jarak tertentu diikatkan. Terdapat dua macam lacing a. Lacing dengan tali tunggal Single cord lacing , digunakan untuk menikat bundle dengan garis tengah kuran dari satu inchi. b. Lacing dengan tali ganda Double Cord Lacing digunakan untuk mengikat bundle dengan garis tengah lebih dari satu inchi. 2. Tying Adalah mengikat group atau bundle menjadi satu dengan cara penalian menyilang, jarak antara tiap ,ikatan adalah 12 inchi ataukurang. Simpul yang digunakan adalah simpul dengan menggunakan simpul amerika atau simpul pengail. Gambar contoh ikatan Halaman60 Aircraft Electrical System Assembly Gambar simpul pelaut  Routing dan instalasi Jumlah kawat dan kabel yang diperlukan untuk distribusi sistem listrik tergantung dari sederhana atau rumitnya sistem listrik. Dalam instalasi listrik pesawat udara yang penting bukan jumlahnya melainkan cara menysunnya. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah gangguan terhadap radio dan penunjukan magnetic-compass serta faktor-faktor keselamatan diantaranya 1. Kerusakan karena terinjak penumpang yang berjalan di dalam pesawat udara. 2. Kerusakan sewaktu memasukan barang-barang ke dalam bagasi. 3. Kerusakan akibat tergores benda lain 4. Kerusakan akibat panas. 5. Kerusakan akibat cairan asam battery ataui lainnya. 6. Selain itu juga untuk mempermudah penandaan kabel-kabel.  Grounding dan Bonding Grounding adalah hubungan listrik dari peralatan listrik ke konstruksi utama pesawat udara yang merupakan masa untuk sirkuit listrik Bonding adalah hubungan listrik pada dug atau lebih sambungan dari konstruksi pesawat terbang untuk menyamakan muatan listrik apabila terjadi perbedaan tegangan listrik. Syarat-syarat pernasangan grounding atau bonding 1. Harus dihubungkan ke konstruksi utama. 2. Tidak boleh merusak konstruksi utama 3. Harus sependek mungkin. Halaman61 Aircraft Electrical System Assembly 4. Permukaan harus bersih dan rata. 5. Harus kuat dan tidak terlepas oleh getaran atau yang lainnya. 6. Tempat pemasangan sebaiknya terlindung Halaman62 Aircraft Electrical System Assembly 7. Pembelajaran Ketujuh Gambar cara pemasangan grounding  Harnessing Adalah menysun due atau lebih kabel-kabel menjadi satu bundle yang dilengkapi dengan simbol-simbol sistem. Fungsinya untuk mempermudah penginstalasian dan perawatan dalam pesawat udara.  Fungsi-fungsi komponen yang digunakan dalam praktek 1. Banana flug untuk penghubung antara sumber arus dan rangkaian. 2. MCB untuk pengaman rangkaian dari arus beban lebih 3. Saklar togel berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus. 4. Busbar sebagai terminal kabel 5. Lampu sebagai penunjuk, apakah rangkain bekerja dengan baik atau tidak. a. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan lampu lampu untuk navigasi 2. Siswa dapat menjelaskan anti collection light 3. Siswa dapat menjelaskan lampu pendaratan 4. Siswa dapat menjelaskan taxi light 5. Siswa dapat menjelaskan lampu untuk mencegah timbulnya es 6. Siswa dapat menjelaskan lampu yang cockpit 7. Siswa dapat menjelaskan penerangan diruang penumpang 8. Siswa dapat menjelaskan penerangan darurat Halaman63 Aircraft Electrical System Assembly b. Uraian materi System penerangan merupakan keperluan utama didalam pesawat terbang selama beroperasi seperti lampu penerangan untuk keperluan navigasi keadaan darurat serta lampu untuk keperluan awak pesawat dan penumpang. System lighting pada pesawat udara ada 2 macam yaitu 1. Internal Lighting a. Penerangan dalam internal light Penerangan dalam ruang pesawat dibagi tiga, yaitu 1. Penerangan untuk operasi didalam ruang kemudi 2. Penerangan untuk ruang penumpang 3. Penerangan untuk begian bagian lain, seperti ruangan toilet, ruang bagasi, dan papan penerangan atau peringatan. 1. Penerangan dalam pada pesawat Gambar penerangan dalam cabin Sebuah banyak jenis pencahayaan pesawat besar ditentukan oleh peraturan misalnya, lampu NVIS-ramah di pesawat adalah kabin penumpang yang memungkinkan lingkup paling untuk penerangan desainer. Halaman64 Aircraft Electrical System Assembly Gambar lampu petunjuk pada kabin pesawat Tanda Beberapa Informasi bagi Penumpang wajib dalam peraturan FAA, misalnya, tanda-tanda kencangkan sabuk kursi atau tidak ada tanda-tanda-tanda-tanda Utility Lampu menerangi interior kargo atau kapal barang. Ada juga, tentu saja, egress Darurat Lighting seperti pencahayaan darurat lantai track atau tempat duduk darurat dipasang lampu penanda. 3. Lampu pada dinding samping pesawat Gambar lampu pada dinding pesawat Interior dinding samping panel sistem untuk pesawat penumpang semakin memasukkan jendela besar untuk visibilitas penumpang, ke depan menghadap dinding samping lampu penerangan tidak langsung mencuci dinding, pencahayaan kawasan ditingkatkan kaki, ventilasi dekompresi kabin, dan sebuah panel yang fleksibel, lateral tumpang tindih menghubungkan desain. desain panel Dinding samping cenderung di masa lalu untuk menggunakan pencahayaan langsung yang terpancar dari atas dinding samping dan mencuci di sepanjang panel, dan juga biasanya memasukkan jendela berbentuk oval. Karena lampu di atas mencuci bawah panel dalam Halaman65 Aircraft Electrical System Assembly desain konvensional, ketika mencari penumpang, mereka cari langsung pada sumber cahaya. Ketika jendela para penumpang adalah berbentuk oval dan relatif kecil di daerah, mereka membuatnya sulit bagi beberapa penumpang, misalnya, yang tidak terletak berdekatan dengan jendela, melihat keluar dari pesawat dengan mudah tanpa harus ctrane leher mereka. Tantangan desain telah memproduksi panel interior pesawat yang menciptakan perasaan ruang ditingkatkan dan fitur interior menekankan dengan menggunakan pencahayaan. Pencahayaan sekarang dapat mencakup sumber cahaya, seperti array LED, yang warna dan intensitas cahaya dapat dipilih dari jarak jauh, serta bezel cahaya dan lensa ringan. Blok bezel radiasi langsung cahaya ke mata penumpang, dan sebagai gantinya, mengarahkan ke depan melalui lensa, sehingga cahaya mencuci depan. Kick panel pada tingkat lantai juga dapat sekarang menyediakan lokasi dan pemasangan untuk satu atau lebih sumber pencahayaan tidak langsung yang diatur untuk memancarkan cahaya ke lantai kabin di kaki para penumpang, sehingga mereka bisa melihat di mana ke tempat kaki mereka dan mudah menemukan item disimpan di lantai kabin di bawah kursi. 4. Pencahayaan Kokpit pesawat Gambar pencahayaan kokpit pesawat Apa yang bisa lebih mudah dari pencahayaan kokpit pesawat? Wikipedia bola lampu putih untuk membaca peta dan tugas-tugas flightdeck bertahun-tahun telah didominasi lampu halogen di kokpit. Tapi sekarang teknologi yang lebih tua mulai memberikan cara untuk tahan lama LED solid state. Peta dan grafik lampu, lampu meja, lampu utilitas, penyimpanan dan lorong, glareshield lampu untuk lampu sorot panel instrumen, lampu kubah, lampu lantai, lampu darurat dan lampu masker oksigen memiliki semua manfaat dari perkembangan yang lebih baru. suasana pencahayaan Cockpit jarang saat ini tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa Halaman66 Aircraft Electrical System Assembly pencahayaan berwarna di kokpit dengan pemrograman untuk memerah saat fajar dan senja, simulasi matahari terbit dan terbenam, dapat mengurangi kelelahan pilot selama penerbangan jarak jauh. Kabin suasana pencahayaan telah sejauh ini telah digunakan di kabin penumpang. 5. Light-Emitting Dioda Gambar light emitting diode LED Pesawat baru dan retrofits menggunakan LED dalam kokpit untuk meningkatkan kehandalan dan mengurangi biaya siklus kehidupan. Bagian-bagian solid state mengkonsumsi lebih sedikit daya dan tidak memiliki filamen melingkar, yang dapat melemahkan dari getaran dan suhu adalah Achilles mereka solid state, semikonduktor perangkat seperti chip pemasok hanya menawarkan produk LED, LED melalui-lubang, atau permukaan-mount LED. 6. FiberLites FiberLites, oleh Superior Panel Technology, menawarkan FAA inovatif disetujui label instrumen dan sistem pencahayaan yang menggunakan serat optik untuk menerangi merata instrumen pesawat dengan mudah diakses, tahan lama, LED sumber cahaya. Serat optik yang ditempel bezels dirancang khusus, yang terjepit di antara instrumen dan panel untuk tampilan dari instrumen internal dinyalakan. Keuntungan menggunakan FiberLites melalui perangkat pencahayaan lain adalah kabel lebih mudah, tiga sumber cahaya LED akan menyala semua instrumen pada panel paling b LED yang berumur sangat panjang, namun, jika mereka pernah melakukannya perlu diganti, mereka mudah diganti tanpa harus menghapus setiap instrumen c FiberLites memberikan bahkan 360 derajat pencahayaan di sekitar instrumen, d instrumen tersebut tidak diubah dengan cara apapun e FiberLites dapat digunakan untuk backlight label Halaman67 Aircraft Electrical System Assembly dicetak. 1. Penerangan untuk operasi didalam ruang kemudi Lampu lampu ini digunakan untuk menerangi instrument instrumentagar mudah dilihat atau dibaca serta dapat menerangi peralatan control juga petunjuk pengoperasian. Penerangan diruang kemudi dibagi 4, yaitu a. Internal lighting tergabung menjadi satu pada setiap instrument b. Pilar atau bridge lighting terpasang pada panel c. Flood lighting dipasang pada sekeliling panel untuk menerangi panel keseluruhan d. Trams liminated panel merupakan kata penunjuk yang diterangi dari dalam, warna yang digunakan adalah merah dan putih. Keuntungan cahaya merah adalah memiliki derajat kepekaan yang tinggi pada warna serta memiliki daya tembus pada merah biasanya digunakan pada pesawat militer. Sedangkan cahaya putih digunakan pada pesawat sipil, dengan keuntungan keuntungan sebagai berikut a. Tenaga listrik yang diperlukan cukup kecil b. Panas yang timbul dapat dikurangi c. Perubahan warna pada panel mudah dibaca d. Kelelahan penglihatan mudah dikurangi 2. Penerangan untuk ruang penumpang Dipasang pada atas tempat duduk penumpang pada rak ini dikontrol panel dari ruang penumpang oleh pramugari. Didalam ruang penumpang juga dipasang lampu lampu peringatan atau petunjuk, seperti fasten seve belt, no smoking dll. Yang dikontrol dari rung kemudi. External Lighting 1. External Light System External Lighting System menyediakan penerangan saat terbang, landing, dan taxi pada malam hari, inspeksi pada saat kondisi berkabut dan mencegah terhadap kecelakaan tabrakan saat di udara. External Light System terdiri dari a. Leading Edge Light b. Anti Collision Light c. Landing Light d. Navigation Light Leading EdgeLight,Anti Collosion Light dan Navigation Lightdikontrol dari exterior light panel. Keseluruhan exterior light system beroperasi dengan power dari 115 VAC bus. Halaman68 Aircraft Electrical System Assembly
rencanainstalasi listrik wajib sesuai dengan perundang-undangan dan standar yang ada di negara ini. Seperti yang telah dijelaskan pada "PUIL 2000 ayat 1.1 yang menyatakan bahwa maksud dan tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) ini ialah agar pengusahaan instalasi listrik terselenggara dengan baik, untuk menjamin
Sebelum saya menjawab pertanyaan anda, tentang persyaratan dalam instalasi listrik adalah… Saya terlebih dahulu mengharapkan anda, untuk membaca pembukaan artikel saya ini. Baiklah, seperti yang telah kita ketahui, bahwasanya listrik adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Listrik banyak membantu manusia dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, karena itulah instalasi listrik yang terpasang di sekitar kita harus terpasang dengan baik. Jadi agar dapat memasang instalasi listrik dengan baik, terdapat persyaratan dalam pemasangan instalasi listrik. Apakah persyaratan dalam instalasi listrik. Baiklah saya akan membahasnya di bawah ini mulai dari Persyaratan dalam instalasi listrik adalah Daftar Isi1 Syarat-syarat Instalasi Handal Kehandalan Instalasi Mudah Mencapainya Ketercapaian Instalasi Tersedia Ketersediaan Instalasi Indah Keindahan Instalasi Aman Keamanan Instalasi Ekonomis Instalasi Kesimpulan Syarat-syarat Instalasi Listrik Secara umum, Syarat-syarat instalasi listrik atau dengan kata lain persyaratan dalam instalasi listrik adalah sebuah instalasi listrik harus terpasang sesuai dengan prinsip instalasi listrik yang mana di antaranya handal, mudah mencapainya, tersedia, indah, aman dan ekonomis. Persyaratan ini sesuai dengan pendapat muhaimin 1999. Sedangkan secara khusus persyaratan dalam instalasi listrik, di mana negara kita sudah mengaturnya dalam PUIL Persyaratan Umum Instalasi Listrik. Handal Kehandalan Instalasi Listrik Sebuah instalasi listrik harus dapat bekerja secara handal dalam penggunaannya. Instalasi harus dapat beroperasi dalam keadaan normal atau pada tegangan nominal, sehingga tidak membuat terjadinya kerusakan. Selain itu, syarat kehandalan juga berhubungan dengan kerjanya pengaman/proteksi yang terdapat pada instalasi listrik, sehingga dapat merespon dengan cepat bila terdapat gangguan yang terjadi pada instalasi listrik. Contohnya adalah pemasangan instalasi listrik pada instalasi penerangan, pemasangan instalasi pada ruangan yang bersuhu tinggi, instalasi akan handal jikalau kita menggunakan kabel yang mengunakan isolasi disbanding poly vinyl chlorhyda PVC. Contoh lainnya adalah jika terjadi hubung singkat konsleting pada instalasi listrik, MCB akan segera trip tanpa menunggu waktu yang lama. Mudah Mencapainya Ketercapaian Instalasi Listrik Sewaktu mengoperasikan peralatan listrik, kita harus mudah mencapainya, itulah salah satu hal yang menjadi syarat instalasi listrik. Jadi agar mudah mencapainya, sewaktu memasangan peralatan listrik misalnya sakelar saklar, jarak pasangnya dari permukaan lantai hendaknya 1,2 meter sebagaimana yang tercantum dalam PUIL. Jangan memasang peralatan listrik yang sukar untuk menjangkaunya, misalnya memasang peralatan listrik yang tingginya 3 meter dari permukaan lantai atau memasang peralatan listrik di belakang lemari. Tersedia Ketersediaan Instalasi Listrik Sebuah instalasi listrik harus siap sedia dalam memenuhi kebutuhan penggunanya. Selain itu jika kita menambah daya atau memperluas instalasi maka kebutuhan pengguna akan gawai ataupun peralatan listrik telah tersedia. Contoh dari syarat tersedia adalah sewaktu kita merancang panel listrik menyediakan spare / cadangan MCB berupa tempat ataupun MCB yang belum terpasang beban listrik dalam rancangan instalasi listrik, hal ini kita lakukan agar nantinya kita tidak perlu mengganti panel, jika ingin menambah beban / daya listrik. Mengganti panel berarti membongkar semua instalasi yang terdapat di dalamnya, hal inilah yang harus dihindari. Indah Keindahan Instalasi Listrik Indah disini maksudnya bukan indah seperti pemandangan. Namun syarat indah dalam instalasi listrik adalah dalam memasang instalasi listrik haruslah terlihat rapi. Bukankah rapi itu indah? Bayangkan saja jika instalasi pada rumah anda tidak terpasang secara rapi, tentu saja akan terlihat berantakan. Untuk memasang instalasi listrik secara rapi haruslah mengikuti peraturan yang berlaku. Contoh pemasangan instalasi listrik dapat kita lihat kerapiannya adalah pemasangan instalasi listrik di atas tembok. Pemasangan instalasi listrik di atas tembok membutuhkan keahlian seorang ahli instalasi listrik yang sudah berpengalaman, seorang ahli listrik yang berpengalaman dapat memasang instalasi listrik di atas tembok secara sejajar dan diberi sengkang. Pemasangan instalasi listrik oleh tenaga ahli yang berpengalaman lebih baik daripada tenaga yang kurang ahli serta yang kurang berpengalaman. Untuk mengetahui kerapian dalam pemasangan instalasi listrik di atas tembok, anda dapat meminta foto-foto pemasangan instalasi listrik yang sudah dipasang oleh tenaga ahli instalasi tersebut. Aman Keamanan Instalasi Listrik Syarat Keamanan dalam instalasi listrik adalah syarat yang paling utama. Kenapa demikian? Kita tahu bahwa listrik dapat menyebabkan kehilangan nyawa baik manusia ataupun hewan dan bahkan bisa menghilangkan harta benda. Kerugian yang ditimbulkannya ini merupakan hal yang harus kita hindari. Bagaimana cara menghindarinya? Cara menghindarinya adalah dengan memasang pengaman / proteksi seperti MCB, ELCB dan lainnya. Selain itu juga pemasangan instalasi harus memperhatikan situasi dan kondisi. Misalnya pemasangan kotak kontak pada taman kanak-kanak atau PAUD, yang harus diperhatikan adalah pemilihan kotak kontaknya. Kotak kontak yang dipilih haruslah yang menggunakan penutup. Ekonomis Instalasi Listrik Syarat ekonomis juga harus diperhatikan. Syarat ekonomis ini dapat kita lakukan dengan cara pada saat memasang instalasi gunakanlah biaya yang seminim mungkin. Peralatan listrik yang hendak anda gunakan, haruslah sesuai dengan beban yang terpasang agar tidak terjadi pemborosan. Bayangkan saja jika anda memasang semua kabel instalasi rumah anda, menggunakan kabel dengan luas penampang 10 mm2, hal ini akan mengakibatkan pemborosan. Kenapa? Karena kabel juga mengkonsumsi energi listrik, Semakin besar luas penampang kabel, maka konsumsi energi listriknya juga semakin besar. Kesimpulan Demikianlah artikel saya dengan judul “Persyaratan dalam Instalasi Listrik adalah”. Adapun kesimpulannya adalah untuk memasang instalasi listrik agar terpasang dengan baik haruslah mengikuti persyaratan yang berlaku. Persyaratan instalasi listrik yang berlaku di indonesia saat ini adalah PUIL. PUIL memuat semua aturan teknis dan aturan-aturan pemerintah lainnya yang mengatur tentang kelistrikan di Indonesia. Post Views 852
Persyaratanpertama instalasi listrik harus memiliki perencanaan, pemasangan serta pemeliharaan dengan dibuat secara ekonomis mungkin tetapi tidak menimbulkan hal hal yang membahayakan. Pastikan juga tidak menimbulkan kerugian dalam bentuk apapun dalam proses instalasi listrik. Syarat Keamanan

Persyaratan Instalasi Listrik Maksud dan tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini adalah untuk terselenggaranya dengan baik instalasi listrik. Peraturan ini lebih diutamakan pada keselamatan manusia ter hadap bahaya sentuhan serta kejutan arus, keamanan instalasi listrik beserta perlengkapan nya dan keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran akibat listrik. 1. Persyaratan ini berlaku untuk semua instalasi arus kuat, baik mengenai perencanaan, pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan maupun pengawasannya. Persyaratan umum instalasi listrik ini tidak berlaku untuk a Bagian dari instalasi listrik dengan tegangan rendah yang hanya digunakan untuk menyalurkan berita dan isyarat. b Bagian dari instalasi listrik yang digunakan untuk keperluan telekomunikasi dan pelayanan kereta rel listrik. c Instalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan kendaraan lain yang digerakkan secara mekanik. d Instalasi listrik dibawah tanah dalam tambang. e Instalasi listrik dengan tegangan rendah yang tidak melebihi 25 volt dan dayanya tidak melebihi 100 watt. 2. Ketentuan yang Terkait Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini, harus pula diperhatikan ketentuan yang terkait dengan dokumen berikut a Undang undang no. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. b Undang-undang No. 15 tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan. c Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. d Peraturan Pemerintah RI No. 10 tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik. e Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik. f Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. tentang Instalasi Ketenagalistrikan. g Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. tentang Standardisasi, Sertifikasi dan Akreditasi dalam Lingkungan pertambangan dan energi 3. Syarat-Syarat Instalasi Listrik Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan peraturan mengenai kelistrikan yang berlaku, harus diperhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan instalasi listrik, antara lain a Syarat ekonomis Instalasi listik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga keseluruhan dari instalasi itu mulai dari perencanaan, pemasangan dan pemeliharaannya semurah mungkin, kerugian daya listrik harus sekecil mungkin. b Syarat keamanan Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul kecelakaan sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda benda disekitarnya dari kerusakan akibat dari adanya gangguan seperti gangguan hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih dan sebagainya. c Syarat keandalan kelangsungan kerja Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara baik. Jadi instalasi listrik harus direncana sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik adalah sangat kecil. 4 Komponen Pokok Instalasi Listrik Komponen pokok instalasi listrik adalah perlengkapan yang paling pokok dalam suatu rangkaian listrik. Komponen yang digunakan dalam pemasangan instalasi listrik banyak macam dan ragamnya. Namun, pada dasarnya komponen instalasi listrik dapat dikelompokan sebagai berikut a Bahan penghantar listrik; b Bahan Isolasi Isolator Rol; c Pipa Instalasi; d Kotak Sambung; e Sakelar; f Fitting; g Perlengkapan Bantu. 5 Penghantar Listrik Penghantar atau kabel yang sering digunakan untuk instalasi listrik penerangan umumnya terbuat dari tembaga. Penghantar tembaga setengah keras BCC ½ H = Bare Copper Conductor Half Hard memiliki nilai tahanan jenis 0,0185 ohm mm²/m degangan tegangan tarik putus kurang dari 41 kg/mm². sedangkan penghantar tambaga keras BCCH = Bare Copper Conductor Hard, kekuatan tegangan tariknya 41 kg/mm². Pemuaian tembaga sebagai penghantar adalah dengan pertimbangan bahwa tembaga merupakan suatu bahan yang mempunyai daya hantar yang baik setelah perak. Penghantar yang dibuat oleh pabrik yang dibuat oleh pabrik terdapat beraneka ragamnya. Berdasarkan konstruksinya, penghantar diklasifikasikan sebagai berikut a Penghantar pejal solid; yaitu penghantar yang berbentuk kawat pejal yang berukuran sampai 10 mm². Tidak dibuat lebih besar lagi dengan maksud untuk memudahkan penggulungan maupun pemasangannya. Gambar 1. Penghantar Pejal b Penghantar berlilit stranded; penghantarnya terdiri dari beberapa urat kawat yang berlilit dengan ukuran 1 mm² – 500 mm². Gambar 2. Penghantar Stranded c. Penghantar serabut fleksibel; banyak digunakan untuk tempat yang sulit dan sempit, alat-alat portabel, alat-alat ukur listrik 11 dan pada kendaraan bermotor. Ukuran kabel ini antara 0,5 mm² - 400 mm². Gambar 3. Penghantar Serabut d Penghantar persegi busbar; penampang penghantar ini berbentuk persegi empat yang biasanya digunakan pada PHB Papan Hubung Bagi sebagai rel-rel pembagi atau rel penghubung. Penghantar ini tidak berisolasi. Gambar 4. Pengantar Persegi Adapun bila ditinjau dari jumlah penghantar dalam satu kabel, penghantar dapat diklasifikasikan menjadi a Penghantar simplex; ialah kabel yang dapat berfungsi untuk satu mecam penghantar saja misal untuk fasa atau netral saja. Contoh penghantar simplex ini antara lain NYA 1,5 mm²; NYAF 2,5 mm² dan sebagainya. b Penghantar duplex; ialah kabel yang dapat menghantarkan dua aliran dua fasa yang berbeda atau fasa dengan netral. Setiap penghantarnya diisolasi kemudian diikat menjadi satu menggunakan selubung. Penghantar jenis ini contohnya NYM 2x2,5 mm², NYY 2x2,5mm². Gambar 5. Kabel NYM c Penghantar triplex; yaitu kabel dengan tiga pengantar yang dapat menghantarkan aliran 3 fasa R, S dan T atau fasa, netral dan arde. Contoh kabel jenis ini NYM 3x2,5 mm², NYY 3x2,5 mm² dan sebagainya. d Penghantar quadruplex; kabel dengan empat penghantar untuk mengalirkan arus 3 fasa dan netral atau 3 fasa dan pentanahan. Susunan hantarannya ada yang pejal, berlilit ataupun serabut. Contoh penghantar quadruplex misalnya NYM 4x2,5 mm², NYMHY 4x2,5mm² dan sebagainya. Jenis penghantar yang paling banyak digunakan pada instalasi rumah tinggal yang dibangun permanen saat ini adalah kabel rumah NYA dan kabel NYM. 6 Bahan Isolasi Isolator Rol Bahan isolasi atau isolator dibuat dari porselen atau bahan lain yang sedrajat. Misalnya PVC, dengan diameter yang besar ¾”. Pemasangan isolator ini harus kuat sehingga tidak ada gaya mekanis lebih pada hantaran yang ditunjang. Untuk instalasi dalam gedung, bahan ini sering disebut dengan rol isolator yang dipasang pada langit-langit bagian atas. Pemasangan rol isolator ini harus diatur sehingga jarak bebas antara hantaran-hantaran yang berlainan fasa tidak kurang dari tiga sentimeter, dan jarak antara titik-titik tumpunya tidak lebih dari 1 meter. Gambar 6a. Rol isolator. Gambar 6b. Pemasangan rol isolator 7 Pipa Instalasi Pipa instalasi berfungsi sebagai pelindung hantaran dan sekaligus perapi instalasi. Pipa instalasi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pipa baja yang dicat meni sering disebut pipa union; pipa PVC; pipa fleksibel. Di pasaran, pipa-pipa instalasi terdapat dalam potongan empat meter dengan diameter yang bervariasi. Syarat umum pipa instalasi ialah harus cukup tahan terhadap tekanan mekanis, tahan panas, dan lembab serta tidak menjalarkan api. Selain itu, permukaan luar maupun dalam pipa harus licin dan rata. Pemakaian pipa baja yang berada dalam jangkauan tangan dan dipasang terbuka harus ditanahkan dengan sempurna, kecuali pipa tersebut digunakan untuk menyelubungi kabel bersiolasi ganda, misal NYM. Tindakan ini dimaksudkan sebagai tindakan pengamanan terhadap kemungkinan kegagalan isolasi pada hantaran dalam pipa. Pada ujung bebas, pipa baja harus diberi selubung masuk tule. Penggunaan pipa PVC memiliki beberapa keuntungan, antara lain a Daya isolasi baik, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan tanah; b Tahan terhadap hamoir semua bahan kimia, jadi tidak perlu di cat; c Tidak menjalarkan nyala api; d Mudah penggunaannya. Kelemahan pipa PVC adalah tidak dapat digunakan pada suhu kerja normal 60°C. Selain itu, di tempat-tempat yang diperlukan, pipa PVC harus dilindungi dari kerusakan mekanis, misalnya pada tempat-tempat penembusan lantai. Pipa yang tidak ditanam dalam dinding harus ditanam dengan baik mengunakan klem yang sesuai dengan jarak antar klem tidak lebih dari satu meter untuk pemasangan lurus. 8 Kotak Sambung Penyambungan atau pencabangan hantaran listrik pada instalasi dengan pipa harus dilakukan dalam kotak sambung. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi sambungan atau percabangan hantaran dari gangguan yang membahayakan. Pada umumnya bentuk sambungan yang digunakan pada kotak sambung ialah sambungan ekor babi pig tail, kemudian setiap sambungan ditutup dengan las dop setelah diisolasi. Selain itu, pada hantaran lurus memanjang perlu dipasang kotak sambung lurus kotak tarik setiap panjang tertentu penarik kabel untuk memudahkan penarikan hantaran. Pada kotak tarik ini apabila tidak terpaksa, hantaran tidak boleh dipotong kemudian disambung lagi. Macam-macam kotak sambung antara lain seperti terlihat pada gambar 7. a Kotak ujung; sering disebut pula dos tanam biasanya digunakan sebagai tempat sambungan dan pemasangan saklelar atau stop kontak/kotak kontak, b Kontak tarik; digunakan pada pemasangan pipa lurus memanjang setiap 20 m yang fungsinya untuk memudahkan penarikan hantaran ataupun tempat penyambungan, c Kotak sudut; sama seperti kotak tarik, hanya penempatannya berbeda yaitu dipasang pada sudut-sudut ruang, d Kotak garpu; dipakai untuk percabangan sejajar, e Kotak T atas; pemasangannnya disesuaikan dengan penempatannya, f Kotak T kiri; pemasangannnya disesuaikan dengan penempatannya, g Kotak T kanan; pemasangannnya disesuaikan dengan penempatannya, h Kotak T terbalik; pemasangannnya disesuaikan dengan penempatannya, i Kotak silang; disebut juga cross dos x dos untuk empat percabangan, j Kotak cabang lima digunakan untuk lima percabangan dengan empat cabang sejajar. Gambar 7. Macam-macam kotak sambung 9 Sakelar Fungsi sakelar adalah untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik dari sumber ke pemakai/beban. Sakelar terdiri dari banyak jenis tergantung dari cara pemasangan, sistem kerja, dan bentuknya. Berdasarkan sisten kerjanya, sakelar dibagi menjadi tujuh. a Sakelar tunggal Fungsi sakelat tunggal adalah untuk menyalakan dan mematikan lampu. Pada sakelar ini terdapat dua titik kontak yang menghubungkan hantaran fasa dengan lampu atau alat yang lain. Gambar 8. Bentuk Sakelar b Sakelar kutub ganda majemuk Titik hubung dwi kutub ada empat, biasanya digunakan untuk memutus atau menghubungkan hantaran fasa dan nol secara bersama-sama. Sakelar ini biasanya digunakan pada boks sekering satu fasa. c Sakelar kutub tiga tri kutub Sakelar mempunyai enam titik hubung untuk menghubungkan atau memutuskan hantara fasa R, S, dan T secara bersama-sama pada sumber listrik 3 fasa. d Sakelar kelompok Kegunaan sakelar kelompok adalah untuk menghubungkan atau memutuskan dua lampu atau dua golongan lampu secara bergantian, tetapi kedua golongan tidak dapat menyala bersamaan. Umumnya sakelar ini dipakai sebagai penghubung yang hemat pada kamarkamar hotel, asrama, dan tempat-tempat yang memerlukan. e Sakelar seri Sakelar seri adalah sebuah sakelar yang dapat menghubungkan dan memutuskan dua lampu, atau dua golongan lampu baik secara bergantian maupun bersama-sama. Sakelar seri sering disebut pula sakelar deret. f Sakelar tukar Sakelar tukar sering disebut dengan sakelar hotel karena banyak dipakai dipakai di hotel-hotel untuk menyalakan dan memadamkan dua lampu atau dua golongan lampu secara bergantian. Selain itu, sakelar dapat pula digunakan untuk menyalakan dan memadamkan satu lampu atau satu golongan lampu dari dua tempat dengan menggunakan dua sakelar tukar. g Sakelar silang Untuk melayai satu lampu atau satu golongan lampu agar dapat dinyalakan dan dimatikan lebih dari dua tempat dapat dilakukan dengan mengkombinasikan antara sakelar tunggal dan sakelar silang. Yang harus diingat, sakelar pertama dan terakhir adalah sakelar tukar sedangkan sakelar di antaranya adalah sakelar silang Gambar 9. Macam-macamSsakelar, Lambang, Konstruksi, dan Pengawatannya Berdasarkan cara pemasangannya, sakelar dibedakan atas dua jenis, yaitu sakelar yang dipasang di luar tembok dan sakelar yang dipasang di dalam tembok. Pemasangan sakelar di luar tembok out bow dilengkapi denga roset sebagai tempat dudukan. Pemasangan sakelar di dalam tembok inbow memerlukan mangkuk sakelar dos tanam baik yang terbuat dari plat besi maupun plastik PVC, sebagai dudukan sakelar. Berdasarkan cara bekerjanya, sakelar dapat diklasifikasikan menjadi a Sakelar tarik; biasanya terdapat pada fitting lampu dan untuk mengoperasikan digunakan seutas tali. b Tombol tekan; bila ditekan maka kontak terhubung dan begitu dilepas maka kontak akan terputus kembali. Tombol biasannya dipakai untuk bel listrik, tetapi ada pula tombol yang dalam keadaan normal terhubung dan saat ditekan terputus. Misalnya tombol yang terpasang pada pintu alnmari es untuk penyalaan lampunya. c Sakelar jungkit; saat ini lebih banyak digunakan untuk menggantikan sakelar putar karen pengoperasiannya mudah. d Sakelar putar, sudah jarang digunakan karena sudah ada penggantinya yaitu sakelar jungkit. Pemakaiannya hanya pada tempat tertentu, misalnya box sekering. 10 Fitting Fitting adalah suatu komponen listrik tempat menghubungkan lampu dengan kawat-kawat hantaran. Ada bermacam-meacam fitting, di antaranya fitting duduk, fitting gantung, fitting bayonet, dan fitting kombinasi stop kontak seperti tampak gambar 10. Fitting terbuat dari bahan isolasi, yaitu bakelit atau porselen. Digunakan dari cara pemasangannya, ada yang disebut fitting duduk dan fitting gantung Gambar 10. Aneka Jenis Fitting Fitting duduk dipasang pada dinding ataupun langit-langit. Bila pemasangannya tidak dapat dilakukan secara langsung, perlu dipasang roset, yaitu kayu maupun plastik sebagai tempat dudukannya. Pemasangan fitting gantung tergantung pada langit-langit dengan menggunakan kabel snoer atau penguat tali rami. Tali rami berfungsi sebagai penahan agar kabel tidak menanggung beban. Bila ditinjau dari konstruksinya, fitting dibagi menjadi dua jenis, yaitu fitting ulir dan fitting tusuk. a Fitting ulir; cara memasang lampu pada fitting dilakukan dengan memutar lampu pada fitting. Fitting semacam ini juga sering disebut Fitting Edison, yang tersedia dalam berbagai macam ukuran disesuaikan dengan lampunya. b Fitting tusuk; cara memasang lampunya dengan jalan menusukkan ke fitting. Fitting jenis ini terdapat dua macam, yaitu fitting yang kaki kaki lampunya langsung dijepit atau disebut fitting bayonet dan jenis yang lain ialah fitting tusuk putar, yaitu fitting yang setelah kaki lampu ditusukkan kemudian diputar seperempat lingkaran atau disebut Fitting Goliath. Fitting jenis Bayonet dan Goliath biasannya hanya digunakan pada kendaraan, misal kapal laut, motor, dan mobil. 11 Kotak Pembagi Daya Listrik PHB/Distribusi Panel DP Panel bagi di dalam instalasi listrik rumah/gedung merupakan peralatan yang berfungsi sebagai tempat membagi dan menyalurkan tenaga listrik ke beban yang memerlukan agar merata dan seimbang. Di dalam panel bagi terdapat komponen antara lain rel busbar, sakelar utama, pengaman, pengaman, alat-alat ukur dan lampu indikator. 12 Rating Pengaman Rating pengaman yang dipakai menurut PUIL harus sama dengan atau lebih besar dari arus nominal beban I pengaman > I nominal. Pengaman yang digunakan dalam instalasi listrik adalah pemutus rangkaian MCB untuk pengaman tiap kelompok beban dan pemutus rangkaian pusat MCCB untuk pengaman seluruh kelompok beban. Besarnya rating arus MCB maupun MCB diperhitungkan arus beban yang dipikul atau dipasang di dalam instalasi agar memenuhi syarat keamanan. 13 Perlengkapan Bantu Untuk memasang peralatan-peralatan seperti dibahas diatas, diperlukan beberapa perlengkapan bantu seperti a Klem sengkang Klem digunakan untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau langit-langit. Klem dapat terbuat dari besi maupun bahan PVC. Ukurannya disesuaikan dengan ukuran pipa. Klem dipasang menggunakan sekrup atau paku dengan jarak antara satu dengan lainnya tidak lebih dari satu meter untuk pemasangan pipa lurus memanjang. Adapun jarak klem dengan kotak sambung, sakelar, stop kontak atau komponen lainnya maksimum 10 cm. Untuk meninggikan pemasangan pipa dipakai klem dengan pelana. b Isolasi Digunakan untuk mengisolasi sambungan kabel agar tidak terhubung dengan kabel yang lain selain itu juga berfungsi untuk melindungi daya kerja penghantar listrik atau kabel c Lasdop lasdop berguna untuk menutup sambungan kabel agar tersambung dengan kuat selain itu juga berfungsi sebagai isolasi kabel

Jikadalam penerbitan PUIL dan 1987 nama buku ini adalah Peraturan Umum Instalasi Listrik, maka pada penerbitan sekarang tahun 2000, namanya menjadi Persyaratan Umum Instalasi Listrik dengan tetap mempertahankan singkatannya yang sama yaitu PUIL.
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 085646 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d81d724d962b906 • Your IP • Performance & security by Cloudflare

Bacadengan cermat info harga jasa instalasi listrik di rumah pada artikel di bawah ini. Harga Jasa Instalasi Listrik Tahun 2022. PUIL merupakan Persyaratan Umum Instalasi Listrik adalah panduan wajib bagi setiap instalator listrik dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai instalator listrik. Masing-masing daya akan memiliki PUIL yang berbeda.

Perbedaan Instalasi Listrik Umum dengan Metode Standar Jerman Foto Canva / Grigorev Vladimir — Dalam instalasi listrik, ada beberapa perbedaan antara metode instalasi listrik secara umum dengan metode standar Jerman. Metode standar Jerman memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari metode instalasi listrik umum. Berikut ini adalah beberapa perbedaan utama antara keduanya 1. Standar dan Regulasi Metode standar Jerman didasarkan pada standar dan regulasi yang telah ditetapkan oleh badan standarisasi Jerman. Standar ini mencakup berbagai aspek, seperti jenis kabel yang digunakan, jenis konektor yang diterima, tata letak instalasi, dan perlindungan kebakaran. Sementara itu, metode instalasi listrik secara umum mungkin mengacu pada standar dan regulasi yang berbeda di negara atau wilayah tertentu. 2. Penggunaan Perlindungan Keamanan yang Lebih Ketat Metode standar Jerman cenderung memiliki persyaratan perlindungan keamanan yang lebih ketat. Ini termasuk penggunaan perangkat perlindungan seperti ground fault circuit interrupter GFCI atau residual current device RCD untuk melindungi terhadap kejutan listrik dan gangguan arus bocor. Selain itu, metode standar Jerman mungkin juga mengharuskan penggunaan sistem penandaan yang jelas untuk mengidentifikasi sirkuit dan perangkat listrik. 3. Kualitas Bahan dan Komponen Listrik yang Lebih Tinggi Metode standar Jerman menekankan penggunaan bahan dan komponen listrik berkualitas tinggi yang memenuhi standar yang ditetapkan. Ini termasuk penggunaan kabel dengan isolasi yang baik, konektor yang kuat dan andal, serta perangkat listrik yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem. Tujuan dari ini adalah untuk menciptakan instalasi listrik yang aman, handal, dan tahan lama. 4. Tata Letak dan Pengaturan Instalasi yang Lebih Terorganisir Metode standar Jerman sering kali memiliki persyaratan yang lebih spesifik tentang tata letak dan pengaturan instalasi listrik. Ini termasuk tata letak kabel, posisi stop kontak, dan panel listrik. Metode standar Jerman mungkin mengatur jarak minimum antara stop kontak, perlindungan terhadap kerusakan fisik, dan perlindungan terhadap risiko kebakaran. 5. Fokus pada Efisiensi Energi Metode standar Jerman sering kali memiliki fokus yang lebih kuat pada efisiensi energi. Ini termasuk penggunaan perangkat hemat energi, pengaturan kecerdasan bangunan smart building, dan penggunaan sumber energi terbarukan. Standar Jerman mendorong penggunaan teknologi yang lebih efisien untuk mengurangi konsumsi energi dan dampak lingkungan. Perbedaan ini menunjukkan bahwa metode instalasi listrik yang mengikuti standar prosedur Jerman cenderung lebih ketat, lebih terorganisir, dan menempatkan penekanan yang lebih besar pada keamanan, kualitas, dan efisiensi energi. Dengan mengadopsi metode standar Jerman, diharapkan instalasi listrik dapat beroperasi secara optimal dengan risiko yang lebih rendah terhadap kegagalan dan kecelakaan.*** Baca berita pilihan lainnya di "Google News"
May12th, 2018 - Instalasi listrik rumah akan disambungkan dengan salah satu kabel phase dan netral Instalasi Listrik amp Komponen 9 Jasa Instalasi Listrik 6 Bali 3 Bangli 1' 'STANDAR WARNA KABEL LISTRIK BERDASARKAN PUIL IEC BS AS NZS MAY 6TH, 2018 - KABEL ADALAH SALAH SATU KOMPONEN UTAMA DALAM INSTALASI LISTRIK YANG TUJUANNYA ADALAH UNTUK Saat ini listrik sudah merupakan kebutuhan paling mendasar dalam kehidupan manusia. Karena segala peralatan yang akan memperingan kerja dan hidup manusia hampir semuanya memerlukan listrik. Instalasi listrik bagi sebuah rumah tentunya akan sangat penting. Tnap instalasi listrik yang benar, tentunya sebuah rumah tidak akan bisa dialiri oleh listrik PLN. PLN sebagai pemasok listrik sudah menerapkan peraturan untuk pengaliran listrik bagi pelanggan baru harus melengkapi dengan SLO. SLO ini akan dikeluarkan oleh Lembaga Inspeksi Teknik yang ditunjuk oleh Pemerintah. Lembaga ini akan melakukan pemeriksaan terhadap instalasi listrik yang Anda pasang apakah sudah sesuai dengan standar yang berlaku. Untuk instalasi listrik, standar yang akan menjadi acuan adalah Persyaratan Umum Instalasi Listrik PUIL tahun 2011. Anda bisa menyerahkan pemasangan instalasi rumah Anda kepada instalir listrik yang terpercaya. Mereka pastinya akan memasang instalasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Namun, tidak menutup kemungkinan kalau Anda bisa mengerjakan sendiri instalasi listrik rumah Anda. Terlebih bila Anda memang memiliki dasar keilmuan untuk melakukannya. Berikut ini adalah syarat yang harus dipenuhi dalam memasang instalasi listrik rumah. 1. Kabel Syarat kabel yang boleh digunakan dalam instalasi rumah tangga adalah kabel dengan isolasi ganda misalnya jenis kabel NYM. Terdiri dari dua atau tiga inti pejal berbahan tembaga dengan luas penampang dari tiap intinya minimum 1,5 mm2. Kabel harus dicabangkan dalam kotak pencabangan dengan metode penyambungan yang baik. Untuk kabel lampu, ukuran penampang tidak boleh lebih kecil dari 0,5mm2. Syarat yang tidak kalah penting lainnya, untuk kabel listrik yang terpasang secara permanen di dalam rumah, harus menggunakan inti tembaga dengan ukuran minimal 2,5 mm2 dan berisolasi PVC. Dan hanya boleh dialiri listrik maksimal 10A. 2. Saluran utama Penampang penghantar untuk kabel saluran utama instalasi minimal adalah 4 mm2. Dan untuk jalur lain minimal 2,5 mm2. Dengan warna kabel hitam atau merah untuk menandakan fase, dan biru untuk netral. Kabel PE menggunakan warna kuning dengan strip hijau. 3. MCB MCB yang terpasang harus sudah memiliki standar SNI. MCB dalam instalasi listrik Anda juga harus memiliki ketahanan arus terhadap hubungan pendek paling tidak sama besar dengan kemungkinan arus pendek yang terjadi dalam instalasi yang diamankannya. 4. Lampu Armatur penerangan, lampu dan fitingnya harus dibuat sedemikian rumah sehingga bagian yang memungkinkan adanya tegangan listrik dapat teramankan dari potensi sentuhan. Semua bagian yang terbuat dari logam harus dipastikan sudah terisolasi dengan baik sehingga akan meminimalisir terjadinya bahaya. Pemasangan pada tempat yang basah dan lembab harus dipastikan agar tidak ada air yang akan terjebak didalam instalasi lampu. abel yang terpasang dalam instalasi lampu harus terpasang dengan rapi. Diameter inti tembaga kabel minimum berukuran 0,75 mm2, dan harus dilindungi agar terbebas dari gangguan. Bila menggunakan kabeltunggal, harus dimasukan kedalam pipa khusus agar bebas dari gangguan tikus dan kemungkinan isolasi kabel terkelupas. Semua instalasi lampu harus berstandar SNI. 5. Saklar Pemasangan saklar harus berada sekitar 1,5 meter dari permukaan lantai. Diletakan pada lokasi yang mudah dicapai tangan, bisa dekat dengna pintu agar lebih mudah digapai saat membuka pintu walau dalam keadaan gelap sekalipun. Arah posisi dari tuas saklar harus seragam bila pemasangan lebih dari satu. 6. Stop kontak Untuk pemasangan stop kontak, tinggi pemasangan lebih kurang 1,5 meter dari atas permukaan lantai. BIla kurang dari itu, harus dilengkapi dengan penutup. Letak stop kontak harus mudah dicapai tangan. Dan harus dipasang sedemikian rupa agar penghantar netral berada di sebelah bawah, atau kanan dari stop kontak. 7. PHB Panel Hubung Bagi PHB ditata dan harus dipasang sedemikian rupa agar terlihat rapi, teratur dan mudah dicapai. Penempatan PHB juga harus dalam ruangan yang cukup leluasa untuk memungkinkan kegiatan pemeliharaan yang aman tanpa harus menggunakan media pembantu seperti tangga atau kursi untuk mencapainya. Posisi PHB diletakan setelah kWh meter PLN, dan sekurang-kurangnya ada ruang bebas selebar 0,75 m dan tinggi ruangan setidaknya 2 meter. Peralatan yang digunakan dalam PHB harus bersertifikasi SNI. Demikian tujuh syarat pemasangan instalasi listrik yang benar menurut standar yang ditetapkan. Pemenuhan standar ini akan menghindarkan Anda dari pengerjaan yang berulang-ulang dan akan membuat penerbitan SLO akan lebih cepat dan mudah. Dengan pemasangan instalasi yang sesuai dengan standar, maka akan menghindarkan Anda dari potensi bahaya yang akan disebabkan kelistrikan. Potensi bahaya yang mungkin terjadi adalah kebakaran akibat arus pendek dan kesalahan dalam pemasangan instalasi listrik. Jelas bila terjadi kebakaran maka akan menimbulkan potensi kerugian yang lebih besar daripada menganggarkan biaya yang lebih untuk memasang intalasi listrik dengan sesuai standar. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.
BerdasarkanPersyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011), ada banyak hal terkait instalasi listrik yang distandarkan oleh Kementrian ESDM. Secara umum, berikut adalah beberapa aspek yang perlu diatur. Proteksi untuk keselamatan (proteksi terhadap arus termal, kejut listrik, arus gangguan, arus lebih, dan lain-lain).
Kaidah pemasangan instalasi listrik yang benar mempengaruhi terpenuhinya standar kesehatan dan keselamatan kerja instalasi tenaga listrik. Kaidah yang dijadikan pedoman dalam instalasi tenaga listrik sudah terangkum dalam Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 amandemen. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 amandemen telah ditetapkan sebagai Standar Nasional Indonesia SNI bidang kelistrikan. Di dalam Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 memuat aturan mengenai jenis dan persyaratan peralatan, tata cara serta kondisi pemasangan, spesifikasi teknis, besaran listrik dan lain sebagainya. Tujuan utama dibuatnya Persyaratan Umum Instalasi Listrik adalah • Melindungi manusia dari bahaya sentuhan langsung dan kejut arus listrik • Keamanan sistem instalasi dan peralatan listrik • Menjaga gedung serta isinya dari bahaya kebakaran akibat gangguan listrik • Menjaga ketenagaan listrik tetap aman dan efisien Ternyata persyaratan umum instalasi listrik tidak berlaku untuk beberapa instalasi listrik seperti berikut a. Instalasi listrik kendaraan bermotor b. Instalasi listrik dalam pesawat udara c. Instalasi pencahayaan jalan umum d. Pagar listrik e. Sistem proteksi petir eksternal untuk bangunan f. Perlengkapan listrik pada mesin g. Instalasi pada tambang dan tempat penggalian h. Perlengkapan sepresi intervensi radio i. Perlengkapan traksi listrik rolling stock dan sinyal j. Perlengkapan listrik dalam kapal dan anjungan lepas pantai portable k. Aspek tertentu pada instalasi lift Selain PUIL perlu diperhatikan pula tentang peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain a. Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, beserta peraturan pelaksanaannya; b. Undang-undang nomor 15 tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan, beserta Peraturan Pelaksanaannya; c. Undang-Undang nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup beserta Peraturan pelaksanaannya; d. Undang-Undang nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya; e. Undang-Undang nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah Beserta peraturan Pelaksanaanya; C. Pengujian Peralatan Listrik Perlengkapan listrik wajib memiliki Standar Nasional Indonesia SNI. SNI menunjukkan bahwa perlengkapan tersebut telah lulus pengujian sesuai SNI terkait dan mendapatkan sertifikat produk dari lembaga sertifikasi produk yang telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional KAN. Tanda bahwa produk tersebut telah memenuhi SNI adalah terdapat label bertuliskan SNI pada produk tersebut. .
  • zyc3ctenjm.pages.dev/81
  • zyc3ctenjm.pages.dev/351
  • zyc3ctenjm.pages.dev/22
  • zyc3ctenjm.pages.dev/391
  • zyc3ctenjm.pages.dev/383
  • zyc3ctenjm.pages.dev/163
  • zyc3ctenjm.pages.dev/183
  • zyc3ctenjm.pages.dev/284
  • zyc3ctenjm.pages.dev/364
  • persyaratan dalam instalasi listrik adalah